Skip to main content

Pendidikan Mandiri

Mengingat kembali perjalanan belajar kita di masa sekolah dulu dan masih terasa hingga saat ini terkait proses pendidikan. Bagaimana proses belajar yang dilakukan disekolah dan kita pun merasakan sendiri bagaimana pengaruhnya kediri kita sendiri, dimana proses belajar sifatnya satu arah dan lebih banyak bertumpu kepada guru sebagai pemberi materi kepada siswanya.

Disini anak diminta hanya mendengarkan materi yang disampaikan guru. Anak merangkum pelajaran yang diberikan atau diminta menghapal materi yang diberikan guru. Dalam hal ini minim sekali terjadi interaksi siswa. Anak diminta menelan mentah-mentah semua materi yang diberikan guru. Anak seolah-olah diperlakukan bagai robot atau seemacam ember kosong yang siap menerima apapun pelajaran yang diberikan. Seperti inilah wajah pendidikan kita. Jadi dalam proses pendidikan seperti ini akankah lahir anak-anak yang mampu mencintai ilmu, memiliki kemandirian belajar ataupun tumbuhnya keingintahuan yang besar didalam diri seorang anak?

Dalam pendidikan CM, pendidikan mandiri yang dimaksud adalah anak sebagai pribadi yang utuh maksudnya anak memiliki kemampuan melalui akal budinya untuk mencerna materi secara mandiri. Pendidikan akan selalu dimulai dari dalam diri anak sendiri. Sebagai orangtua kita senantiasa diminta memberikan hidangan yang kaya akan ide-ide hidup bagi anak, nanti anak sendiri yang akan memilah ide mana yang menggugah anak. Biarkan anak berelasi dengan ide-ide tersebut. Di metode CM anak diminta untuk narasi didalam sesi akademisnya yang diawali dengan narasi lisan, dengan harapan agar anak mampu mencerna sendiri ilmu yang sedang dipelajarinya.

Comments

Popular posts from this blog

Memaknai Pendidikan

Ada amanah yang Tuhan berikan ke diri kita sebagai orangtua, ada tanggungjawab yang harus dijalankan orangtua, salahsatunya membesarkan dan mendidik anak-anak. Penting bagi orangtua bukan hanya menjadi pendamping didalam proses akademis anak-anak tetapi menjadi pendidik yang filosofis. Yang belajar untuk menemukan dan mempelajari secara detail dan mendalam terkait mengapa, apa dan bagaimana sejatinya pendidikan dapat dijalankan dalam praktik akademisnya. Pendidikan bukan hanya sebatas dalam ruang lingkup fisik atau yang mampu terlihat/kasat mata saja tetapi juga spiritual (jiwa, benak) anak-anak. Dalam memujudkan visi pendidikan bagi anak-anak ada 3 pilar pendidikan yang harus dijalankan secara bersama dan konsisten yaitu pendidikan adalah atmosfer, disiplin dan hidup. Pendidikan adalah atmosfer adalah pendidikan yang membutuhkan teladan dan atmosfer yang memberi ruang bagi anak dapat mengembangkan seluruh potensi terbaik yang diberikan Tuhan. Tidak cukup atmosfer, pendidikan